Pesan Moral Film Midway, Mengorbankan Nyawa Bagi Negara

Film Midway yang tayang perdana pada tahun 2001 banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia maupun diseluruh dunia. Meski demikian hanya sedikit yang mengetahui sejarah Perang Dunia II, pada perang tersebut Jepang mulai mengalami kerugian terbesar dalam sejarah perang angkatan lautnya. Dengan melihat film tersebut ada banyak sekali pesan moral film Midway yang bisa kamu dapatkan sehingga kami menyarankan kamu untuk membaca sinopsis film midway full episode agar mengetahui ceritanya.

Banyak sekali kerugian yang di alami pada serangan besar-besaran Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di pangkalan laut Pearl Harbor (Amerika Serikat). Hingga pada akhirnya Kekaisaran Jepang menyerah karena serangan balik Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki.

Industri film Hollywood mempertontonkan sejarah di mana Angkatan Laut AS melawan serangan besar di Pearl Harbor yang Jepang lakukan. AS mampu membalikkan keadaan meski hanya memiliki persenjataan lebih sedikit daripada Angkatan Laut kekaisaran Jepang.

Dari kejadian ini sebenarnya kamu bisa memetik pesan moral film Midway dengan sangat jelas.

Pesan Moral Film Midyway

Fakta terjadinya Perang Dunia 2 sebenarnya banyak mengajari kita tentang berbagai hal yang menarik seputar kekuasaan. Negara-negara yang memiliki kapal induk bisa di bilang lebih dominan berkuasa dalam perang serta taktik yang di gunakan untuk memenangkan perang tersebut.

Sebenarnya perang yang Amerika Serikat lakukan kepada Jepang dalam film Midway ini memang tidak membuat AS kesulitan seperti melawan negara Jerman sebelumnya.

Alasan kenapa jepang dan AS perang itu dikarenakan sebuah pulau bernama Midway. Nah, pulau Midway benar-benar berada di tengah Samudera Pasifik, seperti namanya, berada di antara Jepang dan Amerika.

Jadi siapa pun yang menguasai pulau Midway memiliki keunggulan geografis lebih di bandingkan negara yang lainnya.

Edwin Layton, seorang perwira intelijen angkatan laut Amerika, sebenarnya meramalkan serangan ke pangkalan laut Pearl Harbor menggunakan teknik kriptografi. Teknik ini merupakan teknik membaca kode radio yang di tangkap pada frekuensi musuh dan kemudian menganalisis dan menerjemahkannya. Tetapi Layton gagal meyakinkan Washington tentang hal ini.

Setelah kejadian Pearl Harbour, ia memiliki tugas khusus, yaitu memprediksi serangan selanjutnya, di mana, kapan, dan seberapa besar kekuatan armada Kekaisaran.

Di bawah komando Laksamana Chester W. Nimitz dan berdasarkan informasi yang sangat akurat dari Edwin Layton, Amerika dapat mempersiapkan serangan Laksamana Yamamoto di Kepulauan Midway.

Pertempuran yang terjadi pada tanggal 4-7 Juni 1942 tersebut merupakan pertempuran yang terjadi enam bulan setelah penyerangan Pearl Harbor.

Kapal induk Jepang Kidō Butai (機動部隊, “Unit/Angkatan Bergerak”) memiliki 4 kekuatan utama yaitu Akagi, Hiryu, Kaga, Soryu. Sementara Amerika hanya memiliki 3 kapal induk yaitu USS Enterprise, USS Hornet dan USS Yorktown, bahkan USS Yorktown rusak berat dalam Battle of Coral dan secara ajaib berhasil kembali ke Battle of Midway.

Pakar militer Tiongkok kuno Tsun zu pernah berkata: Kenali musuhmu, kenali dirimu, lawan 1000 kali dan kita akan menang 1000 kali.

Pepatah ini sepertinya pernah terjadi selama Battle of Midway. Amerika membaca rencana operasi Kido Butai Jepang, Pesawat Tempur Amerika berhasil menenggelamkan semua 4 Kido Butai Jepang. Sementara Amerika harus kehilangan USS Yorktown. Namun kemenangan ini berdampak besar pada upaya Amerika dan menghentikan gerak maju kekaisaran.

Angkatan laut Ada banyak pelajaran dari Battle of Midway. Negara harus mampu mempertahankan pulau-pulau terpencil yang ada, karena doktrin perang universal dan berkepanjangan di darat dapat dengan mudah di ubah dengan penyerangan udara secara besar-besaran, terbukti dengan menyerahnya Jepang setelah di jatuhkannya serangan di Hiroshima dan Nagasaki.

Begitu Amerika bisa menguasai pulau-pulau terluar Jepang seperti Iwojima. Keamanan komunikasi harus mendapat perhatian besar dari manajemen. Karena terbukti kekuatan Jepang atas Amerika dapat di kalahkan dengan kode komunikasi Jepang yang dapat di baca oleh Amerika.

Lalu ada kapal induk, yang akan menjadi alat pertahanan yang mengubah doktrin dan taktik perang, Yamato, kapal perusak terbesar dengan senjata terpanjang. Yang tidak bisa mengalahkan pemboman udara pesawat tempur kapal induk. Harus di ingat bahwa semua alutsista dan teknologi ini berasal dari Perang Dunia Kedua. Jadi tugas kita adalah mempelajarinya dan menerapkannya dalam sistem pertahanan kita.

Itulah tadi beberapa pesan moral film Midway yang dapat penonton ambil setelah melihat film perang yang satu ini. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar