Menciptakan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas dari Kampus

Dengan menciptakan sumber daya manusia atau SDM yang memiliki kualitas dan mutu diperguruan tinggi dan kalangan akademisi masih memiliki berbagai permasalahan. baik dari kualitas para pengajarnya ataupun dosen.

mengenai mutu pendidikan terdapat persoalan yang penting dan paling mendasar yaitu terletak pada pemahaman tentang mutu pendidikan yang sebenarnya. pendidikan sangat berkaitan dan saat ini masih diwujudkan dalam bentuk akreditasi sekolah maupun perguruan tinggi. Padahal kita ketahui bersama bahwa mutu pendidikan itu sangatlah berbanding jauh dengan akreditasi !

Baca Juga : daftar 10 besar SMA Terbaik di DKI Jakarta

Mutu Pendidikan di Indonesia !

Mutu pendidikan di Indonesia merupakan definisi dari bentuk pendidikan yang Hakiki, yaitu pendidikan yang mampu memberdayakan dari individu maupun dari kelompok di dalam masyarakat pada umumnya. akhir-akhir ini untuk pendidikan sangat dikaitkan dengan berapa besar hasil dari ujian yang dilaksanakan secara nasional maupun peringkat dari Universitas tingkat nasional maupun internasional.

sehingga dasar pemahaman seperti itu banyak dari berbagai sekolah maupun perguruan tinggi yang saling berlomba Demi meraih peringkat yang terbaik di dalam akreditasi pendidikan dan juga nilai-nilai yang terbaik didalam pelaksanaan ujian.

oleh karena indikator yang seperti itu maka semakin tinggi peringkat yang bisa diraih oleh kampus maupun sekolah juga berhubungan dengan perekrutan tenaga pengajar terbaik dan diakui oleh masyarakat secara luas.

pertanyaan yang mendasar yaitu bagaimana kita menciptakan keberhasilan di dalam pendidikan? nah, keberhasilan pendidikan akan terwujud apabila masyarakat yang memiliki kemauan untuk mampu menyejahterakan dirinya dan meningkatkan kualitas hidupnya.

sebagai tolak ukur keberhasilan di dalam pendidikan yaitu merupakan kepercayaan masyarakat dimana masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang mandiri maupun Sejahtera, Oleh karena itu teman-teman kita perlu melihat kembali tolak ukur pendidikan yang ada di Indonesia dengan mencermati tingkat keberdayaan masyarakat yang ada.

hingga saat ini  pendidikan masih bersifat pencitraan di mana lembaga-lembaga saling berlomba-lomba untuk mencari peringkat yang terbaik maupun akreditasi yang terbaik sedangkan Pada umumnya masyarakat mencari status sosial dengan ijazah.

Fakta mengenai mutu pendidikan yang ada di beberapa lembaga pendidikan yaitu tidak hanya menciptakan pascasarjana yang mempunyai keahlian dan keterampilan akademik yang baik tetapi juga perlu sangat bahwa pascasarjana tersebut bisa memiliki integritas dan siap masuk lapangan pekerjaan.

syarat yang harus dipenuhi oleh dosen yaitu harus mampu memiliki ilmu yang baik dan selalu bisa berkembang, selain itu juga mengajar juga dituntut untuk terus belajar dan dengan teliti di dalam mengikuti pelatihan agar selalu bisa mengikuti perkembangan pengetahuan maupun teknologi kalau semisal dengan itu statis maka dapat dipastikan bahwa ia mengajar dengan sesuatu yang basi atau tidak menarik.

dosen yang baik harus bisa membuka pikirannya dan juga bisa mengikuti perkembangan ilmu dan mempublikasikan karya nya di era global. Tentunya semua itu pasti bertemu dengan kendala kendala dan permasalahan jadi permasalahan yang dialami hingga saat ini adalah banyaknya dosen yang masih kurang di sebagian besar perguruan tinggi dan juga banyak juga dosen yang memiliki kriteria yang standar seperti pendidikan S2 dan S3 dalam menyiapkan tenaga dosen yang baik akan berhubungan sekali dengan menghasilkan sarjana yang berkualitas.

sumber daya manusia berkualitas dari kampus

sampai saat ini memiliki kendala yang dihadapi bagi para pembimbing atau dosen untuk menghasilkan sumber daya manusia atau SDM yang berkualitas antara lain adalah sarana dan prasarana yang terbatas.sebagai contoh adalah kurangnya fasilitas buku di perpustakaan maupun di tempat umum di dalam kampus tersebut selain itu juga faktor lain yang dapat mempengaruhi sumber daya manusia yang berkualitas adalah dari dosen itu sendiri ilmu dan waktu apabila dosen banyak nyambi atau bahkan menjabat dan juga dapat mengganggu kedisiplinan dalam mengejar.

Baca juga : Cara Jualan Online Laris di FB

sudah seharusnya setiap kebijakan yang dibuat oleh PT maupun Dikti tidak hanya terbatas pada perguruan tinggi negeri atau tapi perguruan tinggi swasta maupun Apitisi juga perlu dilibatkan. selain daripada pembimbing dan sarana prasarana juga dari mahasiswa atau calon sarjana juga belum tentu melekat sifat-sifat literasi dan juga rasa ingin tahu dan rasa kritis juga yang belum terbentuk sebagai tolak ukur sarjana yang menganggur masalah yang mungkin dapat terjadi dan dapat kita lihat yaitu dari faktor kedekatan antara perguruan tinggi dengan dunia industri atau dunia usaha yang belum memiliki hubungan yang baik bahkan  sama sekali belum tercipta jaringan kerja untuk menyediakan lapangan kerja bagi para sarjana yang lulus

Tinggalkan komentar